Pondok Pesantren Walibarokah LDII Kota Kediri kembali
dikunjungi oleh seorang mufti makkah serta dosen di Ma’had Haram
Makkatul Mukarromah pada Kamis malam 17/01/2013 pukul 22.00 WIB.
Alhamdulillah dalam kunjungannya, beliau berkenan untuk memberikan ilmu
dan nasehat dihadapan para pengurus dan santri LDII.
Khutbah oleh Syeikh Sulaiman Fifi
Dunia memang sedang bermasalah dengan moralitas. Ketika ilmu
pengetahuan dan teknologi dibangga-banggakan, sementara ilmu agama
ditinggalkan, umat manusia mengalami kemerosotan moral sekaligus
peradaban. Agar selamat dunia dan akhirat, umat Islam harus meningkatkan
ketaqwaannya kepada Alloh Subhaanahu Wa Ta’aala.
Ketaqwaan
merupakan ro’sul hikmah (puncak hikmah), dengan taqwa seseorang akan
beruntung di dunia dan akhirat. Masalah ketaqwaan inilah yang menjadi
pokok pembicaraan dalam khutbah Jumat yang disampaikan oleh Syeikh
Sulaiman Fifi seorang dosen Ma’had Haram yang berkunjung ke Pondok
Pesantren Walibarokah LDII Kediri.
"Al Khouf Minalloh adalah At Tauhid"
“Taqwa adalah al khouf minalloh, mengamalkan perintah Alloh, ridho terhadap qodar Alloh dan mempersiapkan diri untuk menghadap kepada Alloh”, kata Syeikh Sulaiman dalam khutbahnya yang disampaikan di masjid Jabal Nur PAC LDII Kumbokarno Wonosalam Jombang (18/01/13).Kemudian dalam uraiannya, Syeikh Sulaiman menyebutkan bahwa yang dimaksud Al Khouf Minalloh adalah At Tauhid, kemudian praktek amalan yang paling tinggi setelah tauhid adalah mengerjakan solat lima waktu, selanjutnya adalah zakat, puasa romadlon serta haji ke baitulloh bagi yang sudah mampu.
Nerimo terhadap rizqi dari Alloh atau qona’ah adalah termasuk bagian dari ridho terhadap qodar dari Alloh. Sedangkan yang terakhir dari perincian taqwa sebagaimana disampaikan oleh Syeikh Sulaiman adalah mempersiapkan diri untuk menghadap kepada Alloh di hari qiyamat dengan cara bagaimana seseorang bisa menghiasi diri dalam hidupnya ini dengan amal-amal yang baik sehingga bisa khusnul khotimah dan tidak melumuri diri dengan amal-amal yang jelek selama hidupnya sehingga menjadi hidup yang suu’ul khotimah na’uudzu billaahi min dzaalik. (gB)
Sumber: walibarokah.org
0 komentar:
Posting Komentar